PRABUMULIH - Pelayanan yang diberikan Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang kota Prabumulih, dikeluhkan sejumlah nasabah. Pasalnya, untuk mengambil uang menggunakan buku tabungan tidak bisa dilakukan jika setelah kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) digesek mengalami kerusakan namun nasabah harus mengurus kartu ATM baru untuk menarik uang, sementara untuk melakukan itu membutuhkan waktu cukup lama.
Seperti yang dialami Anton (39), satu diantara Nasabah BNI yang merupakan warga Jalan Nias Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih.
"Saya pada Kamis (24/11/2016) mau mengambil uang untuk keperluan pribadi, saya sudah bawa buku tabungan, ambil antri dan isi formulir penarikan. Namun ketika akan menarik, ATM saya kan digesek oleh petugas dan tidak terbaca karena lecet kata pegawainya, lalu saya tidak bisa tarik uang karena harus buat kartu baru," ungkap Anton ketika dibincangi usai kecewa tidak bisa menarik uang di BNI Prabumulih.
Menurut Anton, dirinya heran kenapa meski sudah membawa buku tabungan dan identitias KTP masih tidak bisa langsung menarik uang menggunakan buku tabungan tetapi harus membuat ATM baru lebih dahulu, padahal saat itu ia butuh uang cepat dalam jumlah yang tidak bisa ditarik pakai ATM.
"Yang jadi pertanyaan, oke ATM rusak, semestinya nasabah bisa menarik pakai buku tabungan apalagi sudah ada identitas seperti KTP dan yang melakukan transaksi langsung pemilik tabungan. Ini malah harus mengisi formulir pembuatan ATM baru dan ambil antrian baru, sementara kita mau cepat, tambah susah berarti pelayanan jika demikian," bebernya.
Menurut Anton, semestinya pihak bank bisa melayani nasabah menggunakan buku tabungan dan identitas KTP, apalagi nasabah bersangkutan langsung datang karena tandatangan bisa discan dan dicocokkan dengan di buku tabungan.
Selain itu juga bisa dibuatkan perjanjian diatas materai jika ada masalah, sehingga nasabah bisa mengurus ATM pada hari-hari kedepan.
"Kalau begini bukan melayani tapi menyusahkan, bayangkan kalau warga yang ketinggalan ATM di desa yang jauh berarti mereka tidak bisa ambil duit dalam jumlah banyak dan harus balik ke desa yang jauh untuk ambil ATM baru ke bank lagi, belum kalau ATM lecet, bisa-bisa panjang prosesnya," bebernya.
Hal yang sama disampaikan Agus, warga Prabumulih lainnya yang tinggal di Jalan Pandean Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih.
Menurut Agus, pelayanan BNI memang sedikit berbelit-belit dibanding bank lain, padahal bank tersebut sudah berkelas.
"Saya dulu juga pernah mengalami tidak bisa narik dan harus ini, harus itu, kalau kita tabung cepat mereka melayani tapi kalau kita narik uang kita pasti bertele-tele," bebernya.
Sementara satu diantara petugas Costumer Service yang ditanya mengaku, itu sudah menjadi prosedur dan ketentuan dari bank tersebut.
"Untuk menarik uang kan ATM harus digesek, tapi karena rusak harus dibuat baru. Itu tujuannya untuk keamanan, itu sudah aturannya," katanya singkat.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar