Muara Enim, TopNewssumatera.com- Dalam Sosialisasi Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang dilaksanakan di Gedung Keseniaan Putri Dayang Rindu Muara Enim Rabu, (12/04/2017) dihadiri oleh Wakil Gubernur Sum-sel Ir.H.Ishak Mekki, MM, Bupati MuaraEnim Ir.H.Muzakir Sai Sohar, Wakil Bupati H.NurulAman, S.H,FKPD, dan SKPD dilingkup Pengkab Muara Enim.
Dala acara yang digagas oleh Dinas Perlindungan Perempuaan dan Anak Kabupaten Muara Enim ini Ketua Panitia Hj.Susna Duarti, S.E menyampaikan bahwa tujuaan dari sosialisasi ini memberikan pemahaman terkait tindak pidana perdagangan orang, mencegah tindak pidana perdagangan orang, dan menghindari tindak kekerasan seraya pelecehan seksual bagi Perempuaan dan Anak.
Dala acara yang digagas oleh Dinas Perlindungan Perempuaan dan Anak Kabupaten Muara Enim ini Ketua Panitia Hj.Susna Duarti, S.E menyampaikan bahwa tujuaan dari sosialisasi ini memberikan pemahaman terkait tindak pidana perdagangan orang, mencegah tindak pidana perdagangan orang, dan menghindari tindak kekerasan seraya pelecehan seksual bagi Perempuaan dan Anak.
"Adapun nara sumber pada acara sosialisasi ini berasal dari UIN Radeb Fatah Palembang dengan peserta yang terdiri dari Camat, Kepala Desa, Pelajar, maha siswa, Guru, Kepala Sekolah, Tim Penggerak PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda yang ada di Kabupaten Muara Enim. Ujar pungkas Susna dalam sambutannya".
Ketua (GT-PPTPO) Muara Enim H.Nurul Aman, S.H yang juga merupakan wakil bupati Muara Enim mengatakan bahwa di Kabupaten Muara Enim pada tahun 2015 lalu terdapat 2 perdagangan orang yaitu 1 orang TKW di Malaysia dan 1 orang lagi di Surabaya dan saat ini kedua korban tersebut telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing yang ada diwilayah Kabupaten Muara Enim. Pungkas Nurul.
Sementara itu Bupati MuaraEnim Ir.H.MuzakirSai Sohar menyampaikan bahwa perdagangan orang adalah bentuk modern dari perbudakan manusia, melihat dari pelanggaran harkat dan martabat manusia tersebut. Namun kini yang paling banyak mengalami perlakuaan tersebut adalah perempuan dan anak baik itu pidana perdagangan berupa ancaman, kekerasan maupun pelecehan sexsual maka dari pada itu peran dan tugas masing-masing sangatlah diperlukan didalam mengantisipasinya, ujar Muzakir.
Selanjutnya dengan adanya sosialisasi ini kita berharap dapat menambah pemahaman dan wawasan didalam penanggulangan serta antisipasi terhadap tindak pidana perdagangan ataupun tindak pidana kekerasana terhadap perempuaan dan anak ini di Muara Enim sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan harkat dan martabat perempuaan, lanjut Muzakir.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki dalam sambutannya menyampaikan bahwa kemajuan wanita di Sumatera Selatan sangatlah luar biasa dengan bukti banyak perempuaan yang ada di Sum-Sel dan khususnya Muara Enim telah berhasil menduduki jabatan-jabatan strategis baik di jajaran birokrat, jajaran TNI, Polri, dibidang usaha, politik dan jabatan-jabatan strategis lainnya, bahkan semua perempuaan tersebut dapat mendominasi jabatan - jabatan strategis tersebut.
"Melihat dari bukti tersebut banyak perempuan yang sudah mampu menunjukkan bahwa mereka sudah sangat mumpuni didalam menjalankan tugasnya sesuai dengan bidang yang digeluti oleh mereka, dan implementasi dari perjuangan Kartini itu sudah berhasil maka dari pada itu tinggal bagaimana lagi kita menyikapinya, pungkas Ishak Meki."
Selanjutnya Wagub menyampaikan bahwa sekarang ini masalah perdagangan orang dan kekerasan terhadap perempuaan dan anak juga banyak dikarena tingkat pendidikan yang masih rendah, tingginya tingkat kemiskinan, dan masih kurangnya lapangan pekerja maka dari pada itu dengan mudahnya para pelaku kejahatan tersebut melakukan aksinya. Terbukti di Sum-Sel pada tahun 2015 terdapat 7 kasus dan di 2016 terdapat 5 kasus, serta ditahun 2017 ini juga sudah terdapat satu kasus yang ditangani oleh GT-PPTPO Sum-Sel. Namun dari data tersebut merupakan yang melapor ke GT-PPTPO Namun yang tidak melapor banyak sehingga tidak dapat terdeksi oleh kita semua, pungkasnya."
Diakhir sambutan ini saya mengajak kepada semua elemen untuk dapat mengadakan sosialisasi pada masyarakat agar hal tersebut dapat terhindar serta pada para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua stek holder yang ada agar dapat memberikan penjelasan dengan masyarakat agar janganlah mudah terbuai dengan rayu dari para pelaku tindak kejahatan tersebut, ujar Ishak Mekki.adv Humas Muaraenim.(Adv/Humas. Dn)
Sementara itu Bupati MuaraEnim Ir.H.MuzakirSai Sohar menyampaikan bahwa perdagangan orang adalah bentuk modern dari perbudakan manusia, melihat dari pelanggaran harkat dan martabat manusia tersebut. Namun kini yang paling banyak mengalami perlakuaan tersebut adalah perempuan dan anak baik itu pidana perdagangan berupa ancaman, kekerasan maupun pelecehan sexsual maka dari pada itu peran dan tugas masing-masing sangatlah diperlukan didalam mengantisipasinya, ujar Muzakir.
Selanjutnya dengan adanya sosialisasi ini kita berharap dapat menambah pemahaman dan wawasan didalam penanggulangan serta antisipasi terhadap tindak pidana perdagangan ataupun tindak pidana kekerasana terhadap perempuaan dan anak ini di Muara Enim sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan harkat dan martabat perempuaan, lanjut Muzakir.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki dalam sambutannya menyampaikan bahwa kemajuan wanita di Sumatera Selatan sangatlah luar biasa dengan bukti banyak perempuaan yang ada di Sum-Sel dan khususnya Muara Enim telah berhasil menduduki jabatan-jabatan strategis baik di jajaran birokrat, jajaran TNI, Polri, dibidang usaha, politik dan jabatan-jabatan strategis lainnya, bahkan semua perempuaan tersebut dapat mendominasi jabatan - jabatan strategis tersebut.
"Melihat dari bukti tersebut banyak perempuan yang sudah mampu menunjukkan bahwa mereka sudah sangat mumpuni didalam menjalankan tugasnya sesuai dengan bidang yang digeluti oleh mereka, dan implementasi dari perjuangan Kartini itu sudah berhasil maka dari pada itu tinggal bagaimana lagi kita menyikapinya, pungkas Ishak Meki."
Selanjutnya Wagub menyampaikan bahwa sekarang ini masalah perdagangan orang dan kekerasan terhadap perempuaan dan anak juga banyak dikarena tingkat pendidikan yang masih rendah, tingginya tingkat kemiskinan, dan masih kurangnya lapangan pekerja maka dari pada itu dengan mudahnya para pelaku kejahatan tersebut melakukan aksinya. Terbukti di Sum-Sel pada tahun 2015 terdapat 7 kasus dan di 2016 terdapat 5 kasus, serta ditahun 2017 ini juga sudah terdapat satu kasus yang ditangani oleh GT-PPTPO Sum-Sel. Namun dari data tersebut merupakan yang melapor ke GT-PPTPO Namun yang tidak melapor banyak sehingga tidak dapat terdeksi oleh kita semua, pungkasnya."
Diakhir sambutan ini saya mengajak kepada semua elemen untuk dapat mengadakan sosialisasi pada masyarakat agar hal tersebut dapat terhindar serta pada para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua stek holder yang ada agar dapat memberikan penjelasan dengan masyarakat agar janganlah mudah terbuai dengan rayu dari para pelaku tindak kejahatan tersebut, ujar Ishak Mekki.adv Humas Muaraenim.(Adv/Humas. Dn)
0 komentar:
Posting Komentar