Ditempat penambangan batubara ilegal ini ada camp/ pondok tempat tinggal para penambang liar, kobaran api yang besar dan gumpalan asap ini mengepul keluar dari lubang tambang galian batubara.
Tim Kebakaran dari Kantor Dinas PBK Muara Enim setelah sampai di Desa Tanjung Lalang, tidak bisa masuk kelokasi penambangan liar tersebut, dikarenakan sulitnya jalan karena kecil dan dikelilingi dengan kolam air untuk menuju ke lokasi kebakaran.
Terlihat dilapangan Wakil Bupati Muara Enim H.Nurul Aman SH, Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan S.Ik MPP, Kapolsek Tanjung Agung AKP Iwan Gunawan SH, Kepala UPTD Pertambangan dan Energi Muara Enim, Dinas PBK Muara Enim, Camat Tanjung Agung, PTBA Tanjung Enim, ikut turun langsung meninjau kelokasi kebakaran di tambang batubara ilegal ini, untuk mengatisipasi kebakaran yang menimbulkan kobaran api yang sangat besar ini.
Mekanik Dompleng Tambang Aminudin mengatakan, diketahui kobaran api ini membesar dari pukul 23 Wib tadi malam, meski sebenarnya gumpalan asap sudah terlihat 6 hari yang lalu dan kedalaman titik lubang kebakaran ini lebih kurang 15 meter.
Wakil Bupati Muara Enim H.Nurul Aman, SH mengatakan, ini merupakan bencana alam, namun bencana alam ini disebabkan oleh masyarakat itu sendiri, maka dari itu masyarat sekitar mulai dari sekarang jangan pernah ada lagi yang melakukan tambang liar, karna kalau nanti terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ini, dan yang terjadi saat ini siapa yang akan bertanggung jawab, dan siapa yang akan rugi, masyarakat itu sendirilah yang akan rugi, untung saja kejadian kali ini tidak memakan korban.
Salah satu warga ED mengatakan, "kebakaran tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak rabu (29/03/2017) yang disebabkan oleh arus pendek di salah satu mesin genset, tetapi api tidak begitu besar, sehingga api masih dapat di padamkan.
"Malam harinya sekitar pukul 22.00 wib ketika saya sedang duduk di depan Pos Satpam PT.PGU yang jaraknya tak jauh dari lokasi kejadian, tiba tiba terdengar ledakan yang sangat kuat dan terlihat api membumbung tinggi keudara dari lokasi kejadian itu, dan para pekerja yang bertempat tinggal yang tak jauh dari lokasi kejadian langsung berlari ketakutan pergi entah kemana meninggalkan lokasi kejadian,"ungkapnya.
"Pemilik lahan sekaligus Pemodal dari pengelolahan Batubara tersebut adalah saudara Suhendi alias andi yang berdomisili di jakarta dan hanya sesekali aja datang ke lokasi,"tutupnya.
Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan S.Ik MPP mengatakan, "kami pihak kepolisian akan segera menyelidiki dan mencari keberadaan pemilik lahan tambang tersebut, yang namanya suda kami kantongi, dan kami juga akan menelusuri siapa saja pihak yang terkait yang terlibat dalam kejadian ini, karna permasalahan ini telah melanggar hukum,"pungkasnya.(DN).
0 komentar:
Posting Komentar