www.topnewsumatera.com

Perbaikan Sistem Pelayanan Di PDAM Perlu Proses, dan Dukungan

Muara Enim, TNS- Perusahaan Umum Milik Daerah (PUMD) PDAM Lematang Enim beberapa Hari terakhir Pelayanannya dikeluhkan oleh beberapa Masyarakat,bahkan keluhan tersebut sempat juga di bahas pada rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Muaraenim.

Bupati Muaraenim, Ir H Muzakir Sai Sohar,menjelaskan dalam Rapat Paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Aries HB SE,Senin (21/08/2017) dan sekaligus menjawab Pandangan umum dewan atas nama fraksi terhadap 12 Raperda yang diusulkan,bahwa PDAM Lematang Enim mengambil air baku dari Sungai Lematang dan Sungai Enim yang mana saat ini kondisi air baku tersebut sudah keruh sehingga perlu penanganan khusus.

"air baku yang buruk itu disebabkan karena pada hulu sungai telah banyak terdapat perusahaan industri pertambangan,sehingga hal tersebut membuat kualitas air baku PDAM buruk sehingga turut berdampak terhadap layanan PDAM Lematang Enim,"
          
lanjut bupati, limbah dari hasil tambang industri tersebut sangat mempengaruhi kualitas air baku,dan pada saat musim penghujan kekeruhan air bisa mencapai 2000 nephelomatric turbidity (NTU),dan untuk melakukan penjernihan,pihak PDAM Lematang Enim harus menggunakan bahan kimia tawas lebih banyak.
                    
“Apabila kualitas air bersih akan ditingkatkan, maka perlu menggunakan bahan kimia yang lebih baik dari tawas yaitu aluminium chlorhide (PAC),memang apabila di bandingkan dengan PDAM Tirta Musi,saat ini PDAM Lematang Enim memang masih sangat tertinggal,hal itu karena kondisi air baku  PDAM Tirta Musi lebih stabil,sedangkan untuk PDAM Lematang Enim kita bisa lihat sendiri,kondisi air bakunya selalu berubah ubah,dan bahkan perna saja air baku sangat buruk sekali.”papar Bupati


Saat pertemuannya dengan beberapa awak media dan Lsm Rabu,(23/08/2017) di Hotel Green zury,Direktur Utama PDAM Sartono SH Menjelaskan bahwa saat ini Pihak PDAM masih belum dapat untuk memuaskan para pelanggan PDAM,hal tersebut di kendalikan oleh beberapa faktor,selain faktor dari bahan baku,faktor dana juga sangat mempengaruhi dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

Dari awal saya menjabat maret 2017 sampai dengan saat ini agustus 2017,PDAM Lematang Enim belum ada sedikit pun menerima bantuan dana dari pihak mana pun,bahkan dana bantuan dari PU pusat sebesar ± 5,9 Miliar Rupiah untuk pembangunan proyek yang ada di PDAM,dari tahun 2015 hingga 2016,sampai saat ini pun belum juga keluar,ucap Sartono.

Sehingga untuk menanggulanginya lanjut Sartono pihak PDAM terpaksa harus menggunakan dana yang ada demi kelancaran kita semua,sampai dengan saat ini dana PDAM yang telah tetpakai ± 3 Miliar Rupiah,kita berharap kelak apabila dana bantuan tersebut sudah  keluar dana PDAM yang tetpakai dapat dikembalikan,untuk keperluan PDAM,kata Sartono.

"Saya Menjabat Dirut PDAM bukannya senang,malah sebaliknya beban yang sangat berat,tapi itu bukanlah masalah bagi saya,justru saya berkeinginan untuk menjadi Dirut PDAM memang bertekat untuk membenahi dan memperbaiki sistem yang ada,bayangkan sepeninggalan Dirut yang lama,PDAM memiliki Hutang kepada bank Dunia Sebesar 21 Miliar Rupiah,dan Hutang itu harus dibayar,lalu siapa yang harus membayarnya,dan uang dari mana untuk membayarnya,itu semua harus kita fikirkan bersama,"ungkap Sartono.

Kita Berharap pihak pemerintah dan pihak terkait lainnya dapat melihat kekurangan PDAM dari segi positifnya,yaitu dari segi apa penyebab dari kurangnya pelayanan PDAM,dan bagaimana harus menanganinya,karena memperbaiki itu tidak semuda kita membalik telapak tangan,semua perlu 

proses,saya juga baru beberapa bulan menjabat,masih perlu banyak waktu lagi untuk saya memperbaikinya,kita berharap agar kiranya pihak pihak terkait dapat saling mendukung,dan saling bekerja sama untuk kemajuan PDAM dan untuk Muaraenim yang kita cintai lebih baik lagi,"harap Sartono.(DN)
Share on Google Plus

About TopNews

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar