Foto : PDAM Lematang |
Juru bicara Fraksi Demokrat DPRD Muaraenim, Dwi Windarti SH Mhum menyampaikan kritik pedasnya kepada Manajemen PDAM Lematang Enim.
“Seharus PDAM Lematang Enim dapat meningkatkan kualitas produksinya selain mengarah kepada capaian target pelayanan 100-0-100,Kritik ini telah berulang kali kami sampaikan pada setiap kesempatan,” jelas juru bicara Fraksi Partai Demokrat ini saat menyampaikan pandangan fraksi terhadap 12 Raperda yang diajukan bupati dalam rapat peripurna yang di Pimpin Wakil Ketua DPRD, Jhonidi SH, Jumat (18/08/2017).
Apabila dibandingkan dengan kualitas Produksi air minum PDAM Musi Palembang, sampai saat ini produksi PDAM Lematang Enim masih sangat jauh untuk dikatakan layak,apa sebenarnya kendala yang di alami pihak Manajemen PDAM Lematang Enim.
“dalam setiap kesempatan Kami mempertanyakan apa sebenarnya yang menjadi persoalan di PDAM Lematang Enim sehingga kualitas Air yang di produksinya sampai sekarang belum menunjukan perbaikan hingga dikatagorikan layak,”
Seketaris daerah (Sekda) Muaraenim, H Hasanudin mengakui bahwa kualitas air baku di sungai Enim memburuk sejak beberapa tahun terakhir Hal tersebut diungkapkannya saat ditemui awak media di ruang kerjanya,Selasa (22/08/2017) menurut dia akibat adanya aktivitas galian C di Sungai Lematang Kabupaten Lahat.
"Memang kualitas air baku pengaruhi layanan PDAM kita, penyebabnya sungai sudah banyak tercemar salah satunya karena aktivitas penggalian batu di Lahat," ujar Sekda.
Sekda juga mengatakan, aktivitas galian C di Kabupaten Lahat sudah melampaui batas,sebab,disana alat berat dibiarkan begitu saja menggali sungai selama 24 jam,
"Kalau di Kabupaten Muaraenim hal ini sudah dilarang dan tak boleh terjadi, bahkan larangan ini sudah dibuatkan Perda-nya,"urainya sekda
Polemik kualitas air baku sungai mencuat setelah kualitas layanan PDAM Lematang Enim mendapat sorotan tajam dari anggota DPRD Muaraenim. Beberapa fraksi,Wakil Rakyat menyebut, PDAM belum layak mendapat tambahan modal dari APBD Pemkab Muaraenim karena belum mampu meningkatkan kualitas layananya.
Direktur PDAM Sartonao SH saat dipintai tanggapannya Melalui Telefon mengenai hal ini,Selasa (22/08/2017) dengan tegas menyatakan,bahwa pelayanan mereka suda semaksimal mungkin,namun permasalahan yang selama ini terjadi,yang mengakibatkan pelayanan PDAM kurang memuaskan,di sebabkan oleh kualitas air baku sungai yang terus-menurus menurun,dan bahkan sering sekali kualitas air baku sangat buruk.
"kita suda bekerja semaksimal mungkin,namun dikarenakan Bahan Baku kita sering sekali buruk,maka hal tersebut yang membuat pelayanan kita menjadi buruk dan di anggap belum maksimal,"ungkap Sartono.
Bupati Muaraenim, Ir H Muzakir Sai Sohar,dalam kesempatan ini menjelaskan bahwa PDAM Lematang Enim mengambil air baku dari Sungai Lematang dan Sungai Enim yang saat ini kondisinya sudah keruh.
"Itulah disebabkan pada hulu sungai banyak terdapat perusahaan industri membuat kualitas air baku buruk sehingga turut berdampak terhadap layanan PDAM Lematang Enim,"kata Bupati ketika menjawab Pandangan umum anggota dewan atas nama fraksi terhadap 12 Raperda dalam rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD, Aries HB SE, Senin (21/08/2017).
Sehingga, lanjut bupati, limbah dari hasil tambang mempengaruhi kualitas air baku dan pada saat musim penghujan kekeruhannya bisa mencapai 2000 nephelomatric turbidity (NTU),Untuk melakukan penjernihan PDAM Lematang Enim harus menggunakan bahan kimia tawas lebih banyak.
“Apabila kualitas air bersih akan ditingkatkan, maka perlu menggunakan bahan kimia yang lebih baik dari tawas yaitu aluminium chlorhide (PAC),Apabila di bandingkan dengan PDAM Tirta Musi, kondisi air baku mereka lebih stabil. Sedangkan PDAM Lematang Enim kondisi air bakunya selalu berubah ubah,” tutup Bupati.(Dn)
0 komentar:
Posting Komentar