PRABUMULIH, TNS – Lurah Jusmairi SE didampingi Sekretaris Lurah Tohirin, menggelar Rapat Koordinasi pertemuan bersama perangkat RT, RW, dan juga Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Tokoh Agama, LPM, LSM, dan Karang Taruna kelurahan Gunung Kemala selain perkenalan sekaligus berkoordinasi perihal masalah yang ada dilingkungan serta menyatukan kekompakan dalam memajukan pembangunan kelurahan di kelurahan Gunung Kemala. Selasa 03/03/2021.
Adapun pertemuan itu,
memberikan sumbang saran dan masukan dari warga terkait keluhan para
petani karet perihal jalan lintas ke gunung raja yang sangat rusak parah akibat
aktivitas mobilisasi angkutan berat ke PT GHEMMI dan Perusahaan Subkon seperti
PT.MPC ,PT. SBS , PT. LCL, PT.DAM yang membawa material limbah Tambang dan
maupun Logistik dan BBM yang bertonase melebihi kapasitas. sehingga masyarakat
yang hendak mengangkut hasil pertanian sangat terkendala oleh jalan hancur yang
sampai sekarang belum diperbaiki.
usmairi mengatakan untuk
tahap selanjutnya pihaknya akan berkirim surat atau proposal ke perusahaan GH EMMI
beserta semua subkon nya, meminta agar mereka ikut berkontribusi membangun
jalan yang mereka lewati.
“Kami akan berkirim
proposal ke perusahaan GH EMMI atau PT. MPC, LCL, SBS dan PT. DUM. Serta
perusahaan lainnya yang memanfaatkan jalan lintas ini agar dapat berkontribusi
dalam memperbaiki jalan yang rusak parah. Dan perlu diketahui juga bahwa selain
jalan tersebut dipergunakan untuk masyarakat ke kebun, juga ada banyak
anak-anak sekolah dari Gunung Raja yang melalui jalan ini,” jelas Jusmairi .
Ditambahkan oleh
Jusmairi, masyarakat sudah sangat resah akibat kondisi jalan yang hancur terlalu sering dilewati mobil angkutan berat.
Hal senada di sampaikan Ketua
LSM KMPB ANTI KKN. Mat Senan dirinya mengaku telah menyampaikan Proposal kepada
Pihak PT. MPC beberapa waktu lalu terkait jalan warga yang rusak parah di gunakan
akses mobilisasi GHEMMI dan Subkon hingga saat ini belum di realisasikan, ujarnya
” ditambahkannya pihak perusahaan
dapat memberdayakan masyarakat dari desa-desa terdekat, yakni desa Gunung
Kemala, dan desa Tanjung Telang untuk bekerja di perusahaan PLTU yang sudah
lama berdiri di Gunung Raja tersebut, dan apabila belum ada kesepakatan dengan
masyarakat, maka kami minta kepada perusahaan, untuk menghentikan sementara
operasional melewati jalan desa kami, ” pungkasnya. (Red)
0 komentar:
Posting Komentar